International Nursing and Health Sciences Symposium ke-5

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Brawijaya (FIKES UB) kembali mengadakan The 5th International Nursing and Health Sciences Symposium pada tanggal 19-20 Oktober 2024. Simposium kali ini mengusung tema “Perspektif Global tentang Kompetensi Budaya dalam Pelayanan Kesehatan” dan dihadiri oleh ahli kesehatan, akademisi, serta praktisi dari berbagai negara.

Acara ini dilaksanakan secara hybrid dan merupakan hasil kolaborasi dengan beberapa universitas terkemuka seperti Manchester University (UK), Yonsei University (Korea Selatan), Taipei Medical University (Taiwan), dan Universitas Islam Zainal Abidin (Malaysia). Selain itu, University of the Philippines Los Baños (UPLB) dan STIKES Rajekwesi Bojonegoro turut berperan sebagai co-host.

Simposium ini dihadiri oleh 154 peserta, terdiri dari 139 peserta dalam negeri dan 15 peserta luar negeri yang berasal dari Malaysia, Filipina, dan Jepang. Sebanyak 118 artikel ilmiah dipresentasikan dalam seminar ini, yang nantinya akan dipublikasikan di jurnal internasional yang terindeks Scopus, jurnal nasional terindeks SINTA 2, serta Proceeding ber-ISBN.

Ketua Pelaksana Dr. Ns. Heri Kristanto., S.Kep., M.Kep., Sp.Kep.MB

Ketua Pelaksana Dr. Ns. Heri Kristanto., S.Kep., M.Kep., Sp.Kep.MB mengatakan, pasca pandemi Covid-19, masyarakat menjadi lebih mandiri dan proaktif atas kepentingan kesehatannya. Untuk itu layanan kesehatan juga harus menyesuaikan diri dengan melakukan beberapa perubahan dalam pelayanannya. Salah satunya, perlu adanya peningkatan kesadaran bagi pasien untuk melakukan perawatan mandiri secara keberlanjutan.

“Melalui konferensi ini diulas bagaimana melakukan persuasi pasien dan masyarakat untuk lebih mandiri dan aktif dalam melakukan perawatan diri secara terus menerus dalam menangani masalah kesehatan dengan pendekatan aspek kompetensi budaya,” jelas Heri.

Acara tersebut diisi dengan berbagai sesi presentasi dan diskusi interaktif, memberikan kesempatan bagi peserta untuk berbagi pengalaman dan ide-ide inovatif. Keynote speaker dari berbagai latar belakang juga turut memberikan pandangan mengenai pentingnya kompetensi budaya dalam pelayanan kesehatan.

Narasumber simposium ini yaitu Ummu Ditya Erliana, S.Gz, PhD, RDN, CLC (Dosen Departemen Gizi FIKES UB), Assoc. Prof. Aryati Ahmad, PhD (Managing Director at Universiti Sultan Zainal Abidin, Malaysia), Helen Brooks, PhD. MRes BSc (Senior Lecturer and head of the Mental Health Research Group in the School of Nursing, Midwifery and Social Work, The University of Manchester, United Kingdom, Dr. Ns. Heni Dwi Windarwati, S.Kep., M.Kep. SpKep.J (Dosen Kesehatan Mental FIKES UB), Prof. Lee Hyeonkyeong, BS, MS, PhD (Community Health Nursing, Global Health, Yonsei University, South Korea), dan Prof. Jane C-J Chao (Professor, School of Nutrition and Health Sciences, Taipei Medical University, Taiwan). Selain itu, Prof. Leila S Africa dari University of the Philippines Los Banos (UPLB) Filipina juga menjadi external reviewer dari artikel peserta INHSS.

Tema kompetensi budaya ini sangat relevan, mengingat kesehatan adalah kebutuhan dasar yang universal, namun pendekatan perawatan sering kali dipengaruhi oleh latar belakang budaya masing-masing individu. Dengan mengedepankan kompetensi budaya dalam pelayanan kesehatan, diharapkan tercipta lingkungan perawatan yang lebih empatik dan efektif, yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas layanan dan kesejahteraan pasien di seluruh dunia.