Dosen, Mahasiswa, dan Alumni Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Brawijaya Berkolaborasi untuk Mengatasi Stunting di Banyuwangi

Gambar kegiatan pengabdian kepada masyarakat di depan Puskesmas Paspan, Banyuwangi.

Banyuwangi – Suatu langkah berarti telah diambil oleh dosen dan mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Brawijaya (FIKES UB), bersama dengan alumni FIKES UB yang bekerja di STIKES Banyuwangi, dalam upaya percepatan konvergensi pencegahan dan penanggulangan stunting di wilayah kerja Puskesmas Paspan, Kabupaten Banyuwangi. Kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 20 Desember 2022 ini bukan sekadar perjalanan jarak jauh dari Malang ke Banyuwangi, melainkan sebuah komitmen nyata untuk memberikan solusi konkret terhadap permasalahan stunting yang masih merajalela di daerah tersebut. Momentum kegiatan ini juga menjadi spesial karena dilaksanakan dalam rangka DIES Natalis ke-1 FIKES UB, menunjukkan semangat dan dedikasi Fakultas Ilmu Kesehatan UB dalam memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat.

Ketua Pelaksana kegiatan, Ns. Elvira Sari Dewi, S.Kep, M.Biomed, dalam konferensi persnya menjelaskan bahwa pemilihan Banyuwangi sebagai lokasi kegiatan bukanlah kebetulan semata. Ditemukan bahwa meski telah berjarak lebih dari 200 km dari UB, tetapi Banyuwangi masih menghadapi tantangan besar terkait stunting yang memerlukan perhatian serius.

“Kami tidak hanya ingin memberikan bantuan sebatas materi, namun juga membangun pemahaman yang mendalam di masyarakat mengenai pentingnya perawatan anak dengan stunting dan bagaimana gizi optimal dapat memainkan peran besar dalam meningkatkan kualitas hidup anak-anak di wilayah ini,” ungkap Ns. Elvira.

Tim FIKES UB yang terdiri atas Departemen Keperawatan dan Departemen Gizi ini berangkat bersama-sama dari Malang dengan semangat memberikan kontribusi positif bagi masyarakat di Puskesmas Paspan. Kegiatan ini tidak hanya diarahkan untuk memenuhi target Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya terkait dengan masalah gizi dan kesehatan anak, tetapi juga sebagai bagian dari misi besar universitas untuk memberdayakan masyarakat melalui pengetahuan dan pemahaman.

Berbagai kegiatan konkrit dilakukan dalam pengabdian ini, termasuk pemberian materi tentang perawatan anak dengan stunting, persiapan gizi optimal untuk anak stunting, skrining tumbuh kembang, pemberian makanan pendamping stunting, dan pemilihan kader. Kader yang terpilih tidak hanya diberikan pengetahuan, tetapi juga dilengkapi dengan alat kesehatan agar mereka dapat berperan aktif dalam mendukung program pemerintah terkait stunting.

Melalui berbagai kegiatan ini, FIKES UB dan STIKES Banyuwangi berkomitmen untuk mendukung pencapaian SDGs, khususnya Goal 2 (Zero Hunger) dan Goal 3 (Good Health and Well-being). Dengan fokus pada pencegahan dan penanggulangan stunting, mereka berharap dapat memberikan kontribusi positif dalam mencapai tujuan global untuk mengakhiri kelaparan dan meningkatkan kesehatan masyarakat.

“Kami berharap, melalui kegiatan ini, masyarakat dapat tidak hanya memiliki pengetahuan yang lebih baik tetapi juga mampu mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam perawatan anak-anak mereka,” tambah Ns. Elvira.

Meskipun kegiatan ini dianggap sukses, tim menyadari bahwa keberlanjutan program ini menjadi kunci keberhasilannya. Oleh karena itu, mereka berencana untuk melibatkan aktif pihak-pihak terkait di Banyuwangi untuk menjaga dan mengembangkan program ini agar dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan.

Dalam suasana penuh semangat dan dedikasi, tim dari FIKES UB dan STIKES Banyuwangi membuktikan bahwa kolaborasi antara perguruan tinggi, alumni, dan pihak terkait dapat membawa perubahan yang nyata dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya dalam upaya pencegahan dan penanggulangan stunting. Melalui langkah-langkah ini, mereka tidak hanya memberikan bantuan, tetapi juga meninggalkan jejak positif yang diharapkan dapat membentuk perubahan berkelanjutan dalam pola pikir dan perilaku masyarakat sekitar.